Quotes dalam Buku "Mutiara Hati" Karya M. Quraish Shihab
YANG MENGHERANKAN
Sangat aneh dan mengherankan
jika anda mengenal Allah, lalu tidak mencintainya; atau tidak mendengar
panggilan-Nya, kemudian tidak
memenuhinya. Sangat aneh bila anda mengetahui betapa besar keuntungan
berinterasi dengannya, lalu anda berinterasi dengan selain-Nya; mengetahui
betapa murka-Nya,
lalu anda membelakangi-Nya, dan lebih aneh lagi jika
anda yakin
bahwa anda membutuhkan-Nya,
lalu anda menghindar dari-Nya. (HAL 16)
MENGAJAR ANAK
“Dirahmati Allah siapa yang
bisa membantu anaknya berbakti,” “Bagaimana itu Nabi?” tanya sahabat beliau;
“Menerima apa yang mudah dilakukan anaknya, tidak menuntut darinya apa yang
menyulitkannya,” demikian jawab Nabi saw.
Jika anak dibebani melebihi kemampuannya,
maka dia belajar berbohong Jika dihina, ia tumbuh rendah diri; jika
dipermaluan, ia selalu merasa bersalah; dan jika ia hidup dalam keluarga
atau lingkungan permusuhan, ia belajar berkelahi
atau paling tidak bertengkar; Begitu kata orang bijak (HAL 68)
WAKTU
Jangan duga sedetik dari waktu
anda, nihil nilainya. Usia kita adalah kumpulan detik demi detik. Lengah sedetik
dapat meluputkan manfaat atau mengakibatan
mudharat.
Sabda Nabi: “Sungguh di Hari
Kemudian nanti banyak yang menyesal mengapa ada peluang untuk mengucapkan subhanallah,
Mahasuci Allah, tetapi lidah diam membisu dan lebih rugi lagi yang menggunakan
detik itu untuk suatu keburukan (HAL 52)
TIGA KEISTIMEWAAN POKOK
MANUSIA
Manusia paling tidak, memiliki
tiga keistimewaan; akal, kemampuan bereskpresi, dan hati. Dengan akal manusia
dapat meraih ilmu, dengan berespresi dia dapat memberi ilmu, dan dengan hati
dia dapat peka sehingga malu melakukan kesalahan. Dengan ketiganya ia mencapai
takwa dan dengan takwa ia meraih kebahagiaan
dunia dan akhirat (HAL 54)
DAMPAK ANEKA AKTIVITAS
...Siapa yang diam akan selamat. Siapa yang tidak menguasai
lidahnya akan menyesal. Ketergelinciran lidah dapat melayangkan kepala, sedang ketergelinciran
kaki sembuh setelah beberapa masa. (HAL 55)
TADARUS
Dalam bertadarus jalinlah
persahabatan dengan Al-Quran “Sahabat” akan menyampaikan kepada sahabatnya
rahasia-rahasianya, yang tidak disampaikan kepada siapa yang sekadar berkenalan
dengannya. Yakinlah bahwa jika anda bersahabat dengannya dan bermohon kepada
Allah, pasti yang anda peroleh lebih banyak dari usaha anda Jalinan
persahabatan ini dibina oleh kejernihan motivasi dan jauh dari kecurigaan
terhadap sahabat. (HAL 78)
MAKNA KEKHALIFAHAN
Manusia adalah khalifah di
bumi, yang ditugaskan Allah memakmurkannya dalam bingkai pengabdian kepada-Nya
kekhalifahan menuntut kita berperan memelihara dan mengantar setiap makhluk
menuju tujuan penciptaannya karena itulah tujuan kehadirannya sekaligus makna
kekhalifahan kita Allah berfirman: “Dia telah menciptakan buat kamu segala yang
terhidang di langit dan bumi, dan sungguh kamu pasti akan dimintai
pertanggungjawaban atas segala hal yang kamu nikmati”.
TIDAK KECEWA YANG
BERMUSYAWARAH
Tidak akan kecewa siapa yang
bermusyawarah. Tidak juga menyesal siapa yang beristiharah/memohon bantuan
Allah. Menjadi kewajiban setiap yang berakal untuk menguji dan menggabung
pendapatnya dengan pendapat orang-orang yang berakal, karena musyawarah adalah
mencari madu/pendapat yang baik, siapa pun yang menemukannya, sebagaimana
menjadi keharusan setiap cendekiawan untuk menghimpun ilmunya dengan ilmu
cendekiawan lain, karena di atas setiap yang berilmu ada yang melebihinya. Jika
hanya ada satu cermin dihadapan anda, hanya satu sosok yang ditampilkan, tetapi
jika digabungkan cermin itu dengan yang lain, maka akan tampil sejumlah sosok.
KEIKHLASAN
Nabi bersabda: ”Semua manusia
dalam bahaya kecuali yang beramal. Semua yang beramal dalam bahaya kecuali
yang amalnya saleh, yakni
bermanfaat. Semua yang beramal saleh dalam bahaya kecuali
yang tulus, tanpa pamrih. Yang merasa tulus pun masih dalam bahaya karena
riya dan pamrih mengalir dalam diri manusia bagaikan
aliran darah di dalam tubuh Ia mengalir tanpa disadari, atau ia bagaikan
semut hitam, yang melangkah di batu yang licin pada malam yang kelam”.
“Manusia tidak diperintahkan
Allah kecuali beribadah kepada-Nya
dengan penuh keikhlasan” (QS Al-Bayyinah [98]:5) (HAL 114)
Komentar
Posting Komentar